Kamis, 03 Juni 2010

info

assalamualaikum (ala upin ipin) hehehe

begini para sahabat Q,
saat ini banyak blog yang berisikan artikel mengenai islam. Apapun itu tentang pembelajaran islam yang membawa manusia lebih kepada kebaikan. Semua artikel tentunya dimaksudkan untuk memberikan pembelajaran atau informasi kepada para muslim.
karena itu saya menjadi salah satu dari mereka yang ingin berbagi ilmu melalui blog sehingga saya membuat blog ini ""bertemakan islami/ dalam bidang pembelajaran islami dalam bentuk artikel apapun""

fitur-fitur yang terdapat dalam blog ini yakni :
1. Flash glitter text generator : membuat text menjadi keren/lucu dengan glitter yg terdpt pd text tersebut. http://www.pageplugins.com/generators/flash_glitter_text/
2. visitor counter : u/ mengetahui berapa banyak orang yang mengunjungi blog.http://www.free-counters.co.uk
4. Calender n clock : untuk mengetahui waktu. http://www.hitarek.com/calendar-clock7.html
5. talking squirrels : untuk mengungkapkan apa yang ingin kita ucapkan melalui tampilan gambar tupai.http://www.fodey.com/generators/animated/talking_squirrel.asp
6. Virtual Pet Fish : untuk mempercantik/membuat tampilan blog kita menjadi lucu,seperti hiasan dengan memelihara ikan http://www.pageplugins.com/generators/virtual_fish/
7. Ping box : untuk chatting, http://www.yahoomesengger.com
8. shuotmix : untuk berkomunikasi dengan pengunjung blog, meng coment juga.http://www.shoutbox.com
9. My pet : peliharan, terdapat pada gadget lalu di sebelah kiri ada tulisan paling popular klik disitu dan anada akan menemukan fish tersebut dan secara langsung akan terpasang jika anda mengaktifkannya
10 official youtube gadget : untuk melihat tampilan youtube di blog kita..caranya sama pilih gadget lalu paling kiri ada paling popular klik dan anda akan menemukan official youtube gadget
11. news : untuk mengetahui berita..ada pada gadget
12. logo : ada pada gadget
13. LCD Text Generator : untuk menampilkan dalam bentuk tulisan berjalan. http://www.textspace.net/lcd_text/
14. twitter backgrounds : memepercantik tampilan web/blog/twoter kita http://www.zwani.com/graphics/islam/
15. status YM : untuk mengetahui apakah kita online atau tidak.http://tips-trik-blog.blogspot.com/2008/02/status-yahoo-messenger-di-blog.html
16. polling : seperti angket.ada pada gadget setiap blog jika diaktifkan maka akan aktif.


so,,, sahabat semoga info2 ini dapat berguna..
oh ya jangan terlalu banyak fitur juga yaaa... biar gak berat n lelet buka blognya jika kebanyakan fitur (kata inisial WN...) hoohohohoh ^-^-^-^-^-^


terimakasih wassalamualaikum wr.wb.

Rabu, 02 Juni 2010

Keutamaan Shalat tahajud

Shalat malam, bila shalat tersebut dikerjakan sesudah tidur, dinamakan shalat Tahajud, artinya terbangun malam. Jadi, kalau mau mengerjakansholat Tahajud, harus tidur dulu. Shalat malam ( Tahajud ) adalah kebiasaan orang-orang shaleh yang hatinya selalu berdampingan denganAllah SWT.

Berfirman Allah SWT di dalam Al-Qur’an :
“ Pada malam hari, hendaklah engkau shalat Tahajud sebagai tambahan bagi engkau. Mudah-mudahan Tuhan mengangkat engkau ketempat yang terpuji.”
(QS : Al-Isro’ : 79)

Shalat Tahajud adalah shalat yang diwajibkan kepada Nabi SAW sebelum turun perintah shalat wajib lima waktu. Sekarang shalat Tahajud merupakan shalat yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan .

Sahabat Abdullah bin
Salam mengatakan, bahwa Nabi SAW telah bersabda :
“ Hai sekalian manusia, sebarluaskanlah salam dan berikanlah makanan serta sholat malamlah diwaktu manusia sedang tidur, supaya kamu masuk Sorga dengan selamat.”(HR Tirmidzi)

Bersabda Nabi Muhammad SAW :
“Seutama-utama shalat sesudah shalat fardhu ialah shalat sunnat di waktu malam” ( HR. Muslim )

Waktu Untuk Melaksanakan Sholat Tahajud :
Kapan afdhalnya shalat Tahajud dilaksanakan ? Sebetulnya waktu untuk melaksanakan shalat Tahajud ( Shalatul Lail ) ditetapkan sejak waktu Isya’ hingga waktu subuh ( sepanjang malam ). Meskipun demikian, ada waktu-waktu yang utama, yaitu :
1. Sangat utama : 1/3 malam pertama ( Ba’da Isya – 22.00 )
2. Lebih utama : 1/3 malam kedua ( pukul 22.00 – 01.00 )
3. Paling utama : 1/3 malam terakhir ( pukul 01.00 – Subuh )

Menurut keterangan yang sahih, saat ijabah (dikabulkannya do’a) itu adalah 1/3 malam yang terakhir. Abu Muslim bertanya kepada sahabat Abu Dzar : “ Diwaktu manakah yang lebih utama kita mengerjakan sholat malam?”
Sahabat Abu Dzar menjawab : “Aku telah bertanya kepada Rosulullah SAW sebagaimana engkau tanyakan kepadaku ini.” Rosulullah SAW bersabda :
“Perut malam yang masih tinggal adalah 1/3 yang akhir. Sayangnya sedikit sekali orang yang melaksanakannya.” (HR Ahmad)

Bersabda Rosulullah SAW :
“ Sesungguhnya pada waktu malam ada satu saat ( waktu. ). Seandainya seorang Muslim meminta suatu kebaikan didunia maupun diakhirat kepada Allah SWT, niscaya Allah SWT akan memberinya. Dan itu berlaku setiap malam.” ( HR Muslim )

Nabi SAW bersabda lagi :
“Pada tiap malam Tuhan kami Tabaraka wa Ta’ala turun ( ke langit dunia ) ketika tinggal sepertiga malam yang akhir. Ia berfirman : “ Barang siapa yang menyeru-Ku, akan Aku perkenankan seruannya. Barang siapa yang meminta kepada-Ku, Aku perkenankan permintaanya. Dan barang siapa meminta ampunan kepada-Ku, Aku ampuni dia.” ( HR Bukhari dan Muslim )

Jumlah Raka’at Shalat Tahajud :
Shalat malam (Tahajud) tidak dibatasi jumlahnya, tetapi paling sedikit 2 ( dua ) raka’at. Yang paling utama kita kekalkan adalah 11 ( sebelas ) raka’at atau 13 ( tiga belas ) raka’at, dengan 2 ( dua ) raka’at shalat Iftitah. Cara (Kaifiat) mengerjakannya yang baik adalah setiap 2 ( dua ) rakaat diakhiri satu salam. Sebagaimana diterangkan oleh Rosulullah SAW :“ Shalat malam itu, dua-dua.” ( HR Ahmad, Bukhari dan Muslim )

Adapun Kaifiat yang diterangkan oleh Sahabat Said Ibnu Yazid, bahwasannya Nabi Muhammad SAW shalat malam 13 raka’at, sebagai berikut :
1) 2 raka’at shalat Iftitah.
2) 8 raka’at shalat Tahajud.
3) 3 raka’at shalat witir.

Adapun surat yang dibaca dalam shalat Tahajud pada raka’at pertama setelah surat Al-Fatihah ialah Surat Al-Baqarah ayat 284-286. Sedangkan pada raka’at kedua setelah membaca surat Al-Fatihah ialah surat Ali Imron 18-19 dan 26-27. Kalau surat-surat tersebut belum hafal, maka boleh membaca surat yang lain yang sudah dihafal.Rasulullah SAW bersabda :
“Allah menyayangi seorang laki-laki yang bangun untuk shalat malam, lalu membangunkan istrinya. Jika tidak mau bangun, maka percikkan kepada wajahnya dengan air. Demikian pula Allah menyayangi perempuan yang bangun untuk shalat malam, juga membangunkan suaminya. Jika menolak, mukanya
disiram air.” (HR Abu Daud)

Bersabda Nabi SAW :
“Jika suami membangunkan istrinya untuk shalat malam hingga
keduanya shalat dua raka’at, maka tercatat keduanya dalam golongan (perempuan/laki-laki) yang selalu berdzikir.”(HR Abu Daud)

Keutamaan Shalat Tahajud :
Tentang keutamaan shalat Tahajud tersebut, Rasulullah SAW suatu hari bersabda : “Barang siapa mengerjakan shalat Tahajud dengan
sebaik-baiknya, dan dengan tata tertib yang rapi, maka Allah SWT akan memberikan 9 macam kemuliaan : 5 macam di dunia dan 4 macam di akhirat.”
Adapun lima keutamaan didunia itu, ialah :
1. Akan dipelihara oleh Allah SWT dari segala macam bencana.
2. Tanda ketaatannya akan tampak kelihatan dimukanya.
3. Akan dicintai para hamba Allah yang shaleh dan dicintai oleh
semua manusia.
4. Lidahnya akan mampu mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah.
5. Akan dijadikan orang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam agama.

Sedangkan yang empat keutamaan diakhirat, yaitu :
1. Wajahnya berseri ketika bangkit dari kubur di Hari Pembalasan nanti.
2. Akan mendapat keringanan ketika di hisab.
3. Ketika menyebrangi jembatan Shirotol Mustaqim, bisa melakukannya dengan sangat cepat, seperti halilintar yang menyambar.
4. Catatan amalnya diberikan ditangan kanan.
(Bahan (materi) di ambil dari buku “RAHASIA SHALAT SUNNAT” (Bimbingan

Lengkap dan Praktis) Oleh: Abdul Manan bin H. Muhammad

tiga hari bersama penghuni surga

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad dan An-Nasa'i, Anas bin Malik menceritakan sebuah kejadian yang dialaminya pada sebuah majelis bersama Rusulullah SAW.
Anas bercerita, "Pada suatu hari kamu duduk bersama Rasulullah SAW., kemudian beliau bersabda, "Sebentar lagi akan muncul dihadapan kalian seorang laki-laki penghuni surga." Tiba-tiba muncullah laki-laki Anshar yang janggutnya basah dengan air wudhunya. Dia mengikat kedua sandalnya pada tangan sebelah kiri."

Esok harinya, Rasulullah SAW. berkata begitu juga, "Akan datang seorang lelaki penghuni surga." Dan munculah laki-laki yang sama. Begitulah Nabi mengulang sampai tiga kali.
Ketika majelis Rasulullah selesai, Abdullah bin Amr bin Al-Ash r.a. mencoba mengikuti seorang lelaki yang disebut oleh Nabi sebagai penghuni surga itu. Kemudian dia berkata kepadanya dia berkata kepadanya, "Saya ini bertengkar dengan ayah saya, dan saya berjanji kepada ayah saya bahwa selama tiga hari saya tidak akan menemuinya. Maukah kamu memberi tempat pondokan buat saya selama hari-hari itu ?"

Abdullah mengikuti orang itu ke rumahnya, dan tidulah Abdullah di rumah orang itu selaga tiga malam. Selama itu Abdullah ingin menyaksikan ibadah apa gerangan yang dilakukan oleh orang itu yang disebut oleh Rasulullah sebagai penghuni surga. Tetapi selama itu pula dia tidak menyaksikan sesuatu yang istimewa di dalam ibadahnya.
Kata Abdullah, "Setelah lewat tiga hari aku tidak melihat amalannya sampai-sampai aku hampir-hampir meremehkan amalannya, lalu aku berkata, Hai hamba Allah, sebenarnya aku tidak bertengkar dengan ayahku, dan tidak juga aku menjauhinya. Tetapi aku mendengar Rasulullah SAW. berkata tentang dirimu sampai tiga kali, "Akan datang seorang darimu sebagai penghuni surga." Aku ingin memperhatikan amalanmu supaya aku dapat menirunya. Mudah-mudahan dengan amal yang sama aku mencapai kedudukanmu."

Lalu orang itu berkata, "Yang aku amalkan tidak lebih daripada apa yang engkau saksikan". Ketika aku mau berpaling, kata Abdullah, dia memanggil lagi, kemudian berkata, "Demi Allah, amalku tidak lebih daripada apa yang engkau saksikan itu. Hanya saja aku tidak pernah menyimpan pada diriku niat yang buruk terhadap kaum Muslim, dan aku tidak pernah menyimpan rasa dengki kepada mereka atas kebaikan yang diberikan Allah kepada mereka." Lalu Abdullah bin Amr berkata, "Beginilah bersihnya hatimu dari perasaan jelek dari kaum Muslim, dan bersihnya hatimu dari perasaan dengki. Inilah tampaknya yang menyebabkan engkau sampai ke tempat yang terpuji itu. Inilah justru yang tidak pernah bisa kami lakukan.

Memberikan hati yang bersih, tidak menyimpan prasangka yang jelek terhadap kaum Muslim kelihatannya sederhana tetapi justru amal itulah yang seringkali sulit kita lakukan. Mungkin kita mampu berdiri di malam hari, sujud dan rukuk di hadapan Allah SWT, akan tetapi amat sulit bagi kita menghilangkan kedengkian kepada sesama kaum Muslim, hanya karena kita duga pahamnya berbeda dengan kita. Hanya karena kita pikir bahwa dia berasal dari golongan yang berbeda dengan kita. Atau hanya karena dia memperoleh kelebihan yang diberikan Allah, dan kelebihan itu tidak kita miliki. "Inilah justru yang tidak mampu kita lakukan, " kata Abdullah bin Amr (Hayat Al-Shahabah, II, 520-521).

Pada halaman yang sama, Al-Kandahlawi menceritakan suatu hadis tentang sahabat Nabi yang bernama Abu Dujanah. Ketika Abu Dujanah sakit keras, sahabat yang lain berkunjung kepadanya.
Tetapi menakjubkan, walaupun wajahnya pucat pasi, Abu Dujanah tetap memancarkan cahayanya, bahkan pada akhir hayatnya. Kemudian sahabatnya bertanya kepadanya, "Apa yang menyebabkan wajah Anda bersinar?" Abu Dujanah menjawab, "Ada amal yang tidak pernah kutinggalkan dalam hidup ini. Pertama, aku tidak pernah berbicara tentang sesuatu yang tidak ada manfaatnya. Kedua, aku selalu mengahadapi sesama kaum Muslim dengan hati yang bersih, yang oleh Al-Quran disebut qalbun salim".

Al-Quran menyebut kata qalbun salim ini ketika Allah SWT. berfirman tentang suatu hari di hari kiamat, ketika tidak ada orang yang selamat dengan harta dan kekayaannya kecuali yang membawa hati yang bersih.
Pada hari itu tidak ada manfaatnya di hadapan Allah SWT, harta dan anak-anak kecuali orang yang datang dengan hati yang bersih (QS 26:88-89).
Di dalam Islam, Rasulullah yang mulia sejak awal dakwahnya mengajarkan kepada kaum Muslim untuk memperlakukan kaum Muslim yang lain sebagai saudara-saudaranya. Al-Quran mengatakan bahwa salah satu tanda orang yang beriman ialah menjalin persaudaraan dengan sesama kaum beriman lain. Al-Quran menggunakan kalimat yang disebut adat al-hasr, yaitu "innama" -artinya yang tidak sanggup memelihara persaudaraan itu tidak termasuk orang yang beriman.

Imam Al-Ghazali ketika menyebutkan ayat ini juga menegaskan bahwa orang yang beriman sajalah yang dapat memelihara persaudaraan dengan sesama kaum Muslim. Hanya yang beriman yang bisa menumbuhkan kasih sayang kepada kaum Muslim. Rasulullah SAW. menegaskan ayat ini dengan sabdanya : "Tidak beriman di antara kamu sebelum kamu mencintai saudaranya seperti dia mencintai dirinya sendiri."
Rasulullah yang mulia menyebutkan bahwa salah satu tanda orang yang beriman ialah mempunyai kecintaan yang tulus terhadap kaum Muslim. Dan dalam riwayat yang lain, Rasulullah SAW. bersabda : "Agama adalah kecintaan yang tulus."

Saya ingin mengakhiri tulisan ini dengan sebuah hadis yang diriwayatkan oleh As-Suyuthi dalam kitabnya, Ad-Durr Al-Mantsur. Ketika sampai pada ayat yang mengatakan bahwa Allah menolak segolongan manusia dengan segolongan manusia yang lain, pada surah Al-Baqarah, As-Suyuthi meriwayatkan hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Thabrani bahwa Rasulullah SAW. bersabda, "Setiap masa ada orang yang sangat dekat dengan Allah (yang oleh Rasulullah disebut ABDAL). Kalau salah seorang di antara mereka mati, maka Allah akan menggantikannya dengan orang lain. Begitulah orang itu selalu ada di tengah-tengah masyarakat."

Rasulullah mengatakan bahwa berkat kehadiran mereka Allah menyelamatkan suatu masyarakat dari bencana. Karena merekalah Allah menurunkan hujan, karena merekalah Allah menumbuhkan tetanaman, dan karena merekalah Allah mengidupkan dan mematikan. Sehingga para sahabat bertanya kepada Rasulullah, "Apa maksudnya karena merekalah Allah menghidupkan dan mematikan?" Rasulullah menjawab : "Kalau mereka berdoa agar Allah memanjangkan usia seseorang, maka Allah panjangkan usianya. Kalau mereka berdoa agar orang zalim itu binasa, maka Allah binasakan mereka". Kemudian Rasulullah bersabda : "Orang ini mencapai kedudukan yang tinggi bukan karena banyak shalatnya, bukan karena banyak puasanya, bukan pula karena banyaknya ibadah hajinya, tetapi karena dua hal : yaitu memiliki sifat kedermawanan dan kecintaan yang tulus kepada sesama kaum Muslim."

Renungan-Renungan Sufistik oleh Jalaluddin Rakhmat

naturalizing our earth


earth is sick now. we are worry about this. If this situation continues in our near future , our earth will be devastated, so that with our limited capability we try to trace the cause and try to find out the solution.we need a better future, we need healthy earth.

Our Earth

EARTH AT PAST TIME

20th Century, was a moment that change the world and human’s life drastically. Begin from the habit, technology and science that always growing. At this time, environment is the topics that always people talk about. We can’t avoid the damage except if we will change our bad habit’s life. In this time, most of people don’t care about the environment. They don’t think how impact that will happen to us.

Long time ago our world was very natural without many air pollution around it. The forest still has many big and green tree . The people not greedy like now, they used not to cut the trees they just use the forest if necessary. They only need the firewood and the buildings material. The function of the forest is as the world lungs and produce the oxygen, the oxygen is gas we sniff . The earth still clean and beautiful. there are also a lot of animal’s and plant who live’s inside the earth.

EARTH AT PRESENT TIME


Our world now becomes old, dirty and not good as before. Now the condition has change. Friendly enviroment fe+rocious. Long time ago, Which are natural, have become a violent nature. Everywhere is always going natural disaster. On the season, then the disaster: floods, and hurricanes. In the dry season, drought disaster, forest fires, animal-animal on the death, and so forth. How can it happen? The answer is because of people activities. The answer, as our own behavior that no longer are friends with nature. We become cultural damage to Nature , irresponsible cutting up trees , and Revoke! And not civilization and love of Nature. Toward the natural, they are more damage than it take care of it. Against their natural destruction more than conserve, they are used to make energy dissipation without a bit of the impact of the environment. Humans are also more tend to exploit the wealth of nature for things that are less praiseworthy, or can be a negative attitude in the environment.


Global Warming


Global warming is a serious problem with the nature of the damage, either damage to the natural order of nature and the damage situation is now taking place. Things like this (global warming) that result in an unstable condition of the earth, global warming is also as if the earth does not pay attention to the condition that the hours decrease as the condition of living organism.

In addition, the global warming that we see every day is also not bring us to immediately tidy up themselves and overcome this problem, and that makes us concerned about the community now is not only half the problem is global warming but the more people are still using the materials or activities which is the cause of global warming is happening. In addition to the example mentioned above, there are some small examples of each day does not escape from human activity.

Plastic bags that we often use to conceal goods also is the largest global warming, in addition to the vehicles that we use everyday also slight one of the causes of the ozone layer in the atmosphere that no other cause of global warming is this.


THE REASON AND CONCEQUENCE OF EARTH DAMAGE

One of the causes of damage to the earth from the global current is deed man himself, this phenomenon would also lead to a response from each person. But even if so many countries worldwide so that fewer people know global warming every day when they have this global warming phenomenon. Society is more natural to identify the changes that happen so quickly is something normal and they think it is not the impact of global warming events.
Against their natural damage be more than conserve , they are used to make energy dissipation without a bit of the impact of the environment. Humans are also more likely to utilize the wealth of nature for things that are less praiseworthy, or can be a negative attitude in the environment. Some examples are also an indication that the causes of global warming that is currently going on in our world.


Back to Nature

- Use environment-friendly products, electronic products, such as energy, freezer, air conditioners, and spray that does not use CFCs (CFC in the atmosphere cause the ozone layer depletion), and fuel BIOSOLAR.
- Use natural materials with the same benefits, such as aloe vera or hazelnut for treatment of hair, because the factory production of goods other than using chemicals also use the fuel in manufacturing.
- The consumption of organic food, as planting, maintenance, and processing does not involve chemicals that can cause pollution of land, water, and air.
- grow trees or other plants that CO2 is converted to O2 in the process of increasing the number photosynthesis. If the land is owned can be limited to plant in the pot or join an organization that is doing a tree planting activity.
- A picnic to the park, forest, garden, mountain or the love for the environment.
- Save water because of global warming also increases the length of the dry season so that water supply is reduced. Turn off the water when not in use, with the bath adequate water , water plants at night so that does not easily evaporate, and a well absorption to hold rain water for household needs.

Reduce CO2 Emission Gas

Reducing CO2 gas emissions can be done by reducing the use of motor vehicles. In addition, we also save the use of fuel oil which is a source of energy that can not be renewed.
- Use public.
- Take the form of community or lifting. Go to work with friends that direction.
- Go to school using the school bus between the pinch.
- Walking foot or bicycle to travel the short distance.
- Spur the car with the speed adequately. In my car with 50 km / hour can save energy 25% compared to 70 km / hr.

Save Electrical Energy

We must save the use of electricity as part of the power plant is still using fuel oil. Combustion of fuel oil produces CO2, so the volume of greenhouse gases.
- Turn off lights that are not needed and replace incandescent lights with energy efficient lighting.
- Disconnect the plug electronic equipment
- plan light utilization and optimal natural ventilation
-Do not burn waste fuel that does not add CO2 gas emissions.
- Trash non organic such as paper and plastic can be recycled and used again.
- Use recycled paper.

Save The Energy

We use big number energy everyday. We use it for heat and light our home, to operate the engine and many more. Many vehicle like plan or train uses a big energy. But, there is a big trouble. Our stock of fuel is become less. Some of energy that we use are from coal, oil and gas. All of them, made from creature residue that we can called it as fossil. It needs a million years to make it and it can’t replace quickly.

How if we life without fossil material fuel? can you imagine that? So, what must we do ? we must use it wiser. Many people use energy too much, although we know that many ways to save our energy. Our government has a new idea to learn how to save our energy. Some of electrical [plant burn the trash or compost to substitute/replacement coal electric can product by natural energy example, from the sun , a wind and flow water.

conclusion
Basically..

all the damage that all things in nature have not fully human error, but we must know that the earth at this time far worse than the situation at the time of the earth first.

When the situation was bad, people need to make a plan so good that damage the earth is not getting worse. Therefore need more awareness of each people on the earth

resource
(http://www.tebo.go.id/tebo_berita.php?id_berita=7)
(http://students.ukdw.ac.id/~23080395/23080395ArtikelHijaukan.html)
(http://students.ukdw.ac.id/)

start your day with Basmallah

Niat itu bisa diartikan sebagai tujuan awal juga bisa diartikan sebagai motivasi amal dan perbuatan kita. niat juga jadi hal yang sangat penting dalam menilai baik buruknya perbuatan seseorang, sabda Rasulullah SAW: "sesungguhnyaamal perbuatan itu harus dari niat dan setiap orang itu tergantung pada niatnya" (H.R Muttafaq'Alaih)
Niat itu bukan hanya diucapkan tapi niat juga ditanamkan dalam hati dan dilakukan sebuah perbuatan. sebenarnya semua hal yang kita lakukan asalkan baik dan sesuai dengan ajaran islam, insyaallah akan menjadi ibadah jika didasari denagn niat yang baik, hati yang ikhlas, dan tentunya hanya mengharap ridho Allah SWT. niat juga dapat dicerminkan dengan pengucapan basmallah sebelum melakukan egala aktivitas, bahkan dalam Al-Qur'an pun ayat pertama dari surat Al Fathihah adalah Basmallah. Firman Allah dalam surat An-Naml ayat 30 : "Sesungguhnya surat itu, dari Sulaiman dan sesungguhnya (isi)nya : "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang".
Hmmm tapi mengapa basmallah bisa begitu penting ?
ada suatu kisah tentang percakapan 2 setan. setan pertama adalah setan yang bertugas menggoda muslim yang selalu berdo'a dan mengucap basmallah sebelum melakukan aktivitas, badannya kurus kering dan lusuh dia terlihat sangat lemas, sedangkan setan ke 2 adalah orang yang bertugas menggoda orang yang jarang berdo'a, badannya gemuk tubuhnya bersih, lalu terjadilah percakapan antar ke duanya
setan-2 : "rekan mengapa tubuhmu seperti itu ?"
setan-1 : "orang yang ku goda selalu membaca basmallah dan aku tak bisa ikut makan, mandi
dan kegiatan lainnya, lalu mengapa kau begitu sehat ?
setan-2 : "orang yang ku goda tak pernah berdo'a sehingga aku leluasa mendapatkan apa yang
ia dapatkan.
Nah, sahabat logikannya setan yang sehat pasti akan lebih mudah menggoda untuk melakukan maksiat jadi sekarang gak mau kan perbuatan baik sahabat rusak hanya karena niat yang kurang baik dan tidak membaca basmallah sehingga sahabat mudah digoda setan...

so,, mulailah harimu dengan membaca basmallah kemanapun kau pergi dan dalam segala aktivitas yang kau lakukan ^^

Ma'rifatullah





Pentingnya Mengenal Allah

Sinopsis
Ma'rifatullaah atau mengenal Allah adalah hal utama yang harus disempurnakan oleh seorang muslim. Para mad'u yang terlibat di dalam dakwah harus memahami dan mengenal Allah dengan benar (shahih). Harus tertanam di dalam hati sanubari bahwa Allah adalah Rabb sekalian alam. Walaupun setiap manusia telah bersaksi bahwa Allah sebagai Rabb (Surat 7:172) dan hadits nabi yang mengatakan bahwa jiwa manusia adalah fitrah.

Keyakinan ini harus bersandar kepada berbagai dalil dan bukti yang kuat agar menghasilkan peningkatan iman dan takwa, juga pribadi merdeka dan bebas. Pengenalan kepada Allah SWT telah dikuatkan oleh banyak dalil yang tidak terbantahkan. Oleh karena itu pentingnya mengenal Allah karena dorongan dalil dan bukti-bukti tersebut. Beberapa dalil yang menguatkan keberadaan Allah tersebar dalam dalil naqli, dalil aqli dan dalil fitri. Dalil-dalil ini akan menambah keyakinan kepada Allah dan keyakinan ini lahir dari pengenalan yang mantap terhadap Allah.

Mengapa kita perlu mengenal Allah SWT? Karena dengan mengenal Allah kita akan mendapatkan banyak kebaikan di antaranya adalah peningkatan iman dan takwa. Di samping itu dengan mengenal Allah akan tumbuh ketenangan, keberkatan dan kehidupan yang baik, serta di akhirat dibalas dengan surga Allah. Semua ini berujung pada keridhaan Allah SWT

PENTINGNYA MENGENAL ALLAH
1. Mengetahui Tujuan Hidupnya
Seorang yang mengenal Allah SWT (Ma'rifatullah) pasti akan tahu tujuan hidupnya, tujuan mengapa ia diciptakan dan untuk apa ia berada di atas dunia ini. Oleh sebab itu ia tidak akan tertipu oleh kemilaunya dunia, tidak akan terpedaya oleh harta benda dunia. Sebaliknya, seseorang yang tidak mengenai Allah, tentu ia akan terpedaya dan terpukau oleh indahnya dunia seperti diterangkan dalam firman Allah:
“Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayat-Ku dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini Mereka berkata:"Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri", kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orangorang yang kafir.“ (QS. 6:130)
“Pada gilirannya orang itu menghabiskan umurnya untuk mencari dunia, menikmatinya bak binatang.“ (QS. 47:12)
2. Merasakan Keluasan Hidup
Seorang yang mengenal Allah akan merasakan kehidupan yang lapang walau bagaimanapun keadaannya. Seandainya ia seorang miskin ia akan sabar, sebab ia tahu bahwa dibalik kehidupan fana ini ada kehidupan baqa (abadi), tempat kenikmatan. Seandainya ia seorang kaya ia bersyukur, sebab harta yang ada padanya sekarang ini hanyalah titipan Allah yang diamanatkan padanya.
Sabda Rasulullah, “Sungguh sangat menakjubkan urusan orang mukmin itu, sesungguhnya seluruh urusannya baik dan hal yang demikian itu tidak terdapat pada seorang pun kecuali hanya pada diri orang mukmin. Bila diberi nikmat ia bersyukur, yang demikian itu baik baginya, dan bila ditimpa musibah ia bersabar, hal yang demikian juga baik baginya ”. (HR. Muslim).
Lain halnya seorang yang tidak rnengenal Allah. ia akan merasakan kehidupan dunia ini sempit bagaimana pun keadaannya. Firman Allah: “Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan
menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta". (QS. 20:124)
3. Berjalan Menuju Ridha Allah
Seorang yang mengenal Allah akan selalu mengharap ridha-Nya dalam setiap perbuatannya, dalam perjalanan hidupnya ia tidak akan berbuat sesuatu kecuali bila hal itu diridhai Allah SWT. Lain halnya dengan orang yang tidak mengenal Allah. Ia berbuat berdasarkan kemauan syahwat dan kehendak hawa nafsunya. Jadilah hawa nafsunya Tuhan selain Allah, yang memerintah dan melarangnya. Firman Allah: Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Ilahnya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya? (QS. 25:43)



PENJABARAN

1. Ahammiyyah Ma'rifatullaah (Pentingnya Mengenal Allah)
• Ada Riwayat yang menyatakan bahwa hal pertama yang harus dilaksanakan dalam agama adalah mengenal Allah (awwaluddin ma'rifatullaah). Dengan mengenal Allah, kita akan mengenal diri. Siapakah kita? Bagaimana kedudukan kita dibandingkan dengan makhluk-makhluk lain? Apakah sama misi hidup kita dengan binatang? Apakah tanggung-jawab kita dan kemanakah akhir hidup kita? Semua pertanyaan itu akan terjawab secara tepat setelah kita mengenal Allah sebagai Rabb dan Ilah Yang Mencipta, Yang Menghidupkan, Yang Mematikan dan seterusnya.
• Dengan mengenal Allah, kita akan mendapatkan banyak keuntungan di dunia dan akhirat. Oleh karena itu sangat perlu kita mengenal Allah. Selain itu, perlunya mengenal Allah karena begitu banyak dalil yang terhampar di sekitar kita yang tidak mungkin dinafikan baik secara akal sehat ataupun dengan berbagai pendekatan ilmu.
• Apabila At Quran menggunakan sighah amar (perintah) maka wajib bagi kita menyambut perintah tersebut. Dalam konteks ini, mengetahui atau mengenali Allah (ma'rifatullaah) adalah wajib.
• Mengenal Allah dengan mentadaburi ayat-ayat Nya adalah sangat penting dan utama agar selamat dari api neraka.
Dalil
• Q. 47:19.

Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yang Haq) melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang¬orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat tinggalmu.
• Q. 3:18.

Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
• Hadits. Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dengan sanadnya yang sampai kepada Zubeir, dia berkata, "Ketika Rasulullah SAW membaca ayat, `Allah mempersaksikan bahwa tiada tuhan selain Dia, demikian para malaikat mempersaksikan', saya mendengar beliau mengatakan, "Ya Tuhanku, aku pun mempersaksikan"(HR Ibnu Hatim).
• Q. 22:72-73.

Dan apabila dibacakan di hadapan mereka ayat-ayat Kami yang terang, niscaya kamu melihat tanda-tanda keingkaran pada muka orang-orang yang kafir itu. Hampir-hampir mereka menyerang orang-orang yang membacakan ayat-ayat Kami di hadapan mereka. Katakanlah: "Apakah akan aku kabarkan kepadamu yang lebih buruk daripada itu, yaitu neraka?" Allah telah mengancamkannya kepada orang-orang yang kafir. Dan neraka itu adalah seburuk¬buruknya tempat kembali.

Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah.
• Hadits. Dari Abu Zur'ah, dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW, "Allah Taala berfirman, "Tiada yang lebih zalim selain orang yang berusaha menciptakan makhluk seperti ciptaanKu. Hendaklah dia menciptakan sebiji jagung atau sebiji gandum" (HR Syaikhani).
• Q. 39:67.

Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci Tuhan dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan.
• Hadits. Abdullah bin Mas'ud RA berkata, "Salah seorang pendeta menghadap Rasulullah kemudian berkata, "Wahai Muhammad, sesungguhnya kami telah mendapatkan informasi bahwa Allah SWT telah menciptakan langit dengan satu jari, bumi dengan satu jari, pohon-pohon dengan satu jari, air dan tanah dengan satu jari, dan semua makhluk yang lainnya dengan satu jari. Kemudian Dia berfirman, `Akulah penguasa'. Maka tertawalah Rasululiah SAW sehingga gigi taring beliau tampak, membenarkan perkataan pendeta tersebut. Kemudian Rasulullah SAW membacakan ayat `Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya, padahal bumi seluruhnya dalam pengamanan-Nya pada hari kiamat" (HR Bukhari).

2. A1 Maudhuu' (Fokus Pembahasan) - Allaah Rabb Al-`Aalamiin (Allah Pencipta Alam)
• Fokus pembahasan ma'rifatullaah, adalah berbicara tentang Rabb, Malik dan Roh. Kata Rabb dalam Al Quran berarti bahwa Allah sebagai Pencipta, Pemilik, Pemelihara dan Penguasa. Sedangkan kata Ilah mengandung arti bahwa Allah¬lah yang Paling dicintai, yang Paling ditakuti dan sebagai Sumber Pengharapan. Dalil nya Surat An-Naas: 1-3.
• Namun demikian, fokus yang didahulukan untuk difahami adalah Allah sebagai Rabb. Inilah fokus awal pembahasan ma'rifatullaah. Jika kita menguasai dan menghayati keseluruhan tema ini, artinya kita telah mampu menghayati makna ketuhanan yang sebenarnya. Dengan mengenal Allah sebagai Rabb maka individu akan kembali kepada fitrahnya yang mengakui Allah sebagai Rabb, dengan demikian berikutnya akan mudah memahami Allah sebagai Malik dan Ilah.

Dalil
• Q. 13:16.

Katakanlah: "Siapakah Rabb langit dan bumi? Jawabnya: " Allah". Katakanlah: Maka patutkah kamu mengambil pelindung-pelindung (wali) dari selain Allah, padahal mereka tidak mendapatkan manfaat dan tidak pula kemudaratan bagi diri mereka sendiri? Katakanlah: "Adakah sama orang buta dan orang yang melihat, atau samakah gelap gulita dan terang benderang; apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?" Katakan-lah:"Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa".
• Q. 6:12.

Katakanlah: "Kepunyaan siapakah apa yang di langit dan di bumi?" Katakanlah: "Kepunyaan Allah". Dia telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang. Dia sungguh-sungguh akan menghimpun kamu pada Hari Kiamat, yang tidak ada keraguan terhadapnya. Orang-orang yang merugikan dirinya, maka mereka tidak beriman.
• Hadits. Dari Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Setelah Allah menciptakan makhluk, menulis sebuah pernyataan di sisi Nya di Atas `Arsy, RahmatKu mengalahkan kemurkaanKu" (HR Bukhari dan Muslim).
• Q. 6:19.

Katakanlah: "Siapakah yang lebih kuat persaksiannya?" Katakanlah: "Allah". Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. Dan Al Quran ini diwahyukan kepadaku supaya dengannya aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang¬orang yang sampai Al Quran kepadanya. Apakah sesungguhnya kamu mengakui bahwa ada tuhan-tuhan yang lain di samping Allah?" Katakanlah: "Aku tidak mengakui". Katakanlah: "Sesungguhnya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan sesungguhnya aku berlepas did dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allah) ".
• Hadits. Dari Qatadah berkata Rasulullah SAW bersabda, "Sampaikanlah informasi dari Allah. Barangsiapa yang menerima sebuah ayat dari kitab Allah, berarti perintah Allah telah sampai kepadanya."
• Q. 27:59.

Katakanlah: Segala puji-pujian itu adaiah hanya untuk Allah dan Salam sejahtera ke atas hamba-hambanya yang dipilih. Adakah Allah yang paling baik ataukah apa yang mereka sekutukan.
• Q. 24:35.

Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat (nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
• Hadits. Dari Ibnu Umar RA berkata Rasulullah SAW bersabda, "Allah Taala menciptakan makhlukNya dalam kegelapan. Kemudian Dia memberikan sebagian cahayaNya kepada mereka pada saat itu. Barangsiapa yang terkena cahayaNya pada saat itu, maka dia beroleh petunjuk. Dan barangsiapa yang tidak terkena cahayaNya, maka dia sesat. Karena itu, aku berkata, "Penulisan atas pengetahuan Allah Azza Wa Jalla telah dihentikan" (HR Ahmad).
• Q. 2:255.

Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan meteka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
• Hadits. Imam Ahmad bin Hanbal meriwayatkan dari Ubai bin Ka'ab, "Sesungguhnya Rasulullah SAW bertanya kepada Ubai, "Ayat apakah di dalam Al Quran yang paling Agung?" Ubai menjawab, "Allah dan Rasulnya yang paling tahu." Nabi mengulang-ulangi pertanyaan itu. Kemudian bersabda, "Yaitu Ayat Kursi, Hai Abu Mundzir, kegiatanmu mencari Ilmu akan melemahkanmu. Demi Zat yang diriku ada dalam kekuasaanNya, sesungguhnya ayat kursi ini memiliki lidah dan dua bibir yang menyucikan kerajaan Allah di sisi "Arsy" (HR Muslim).

3. Quwwah Ad-Daliil (Dalil-Dalil Yang Memperkuat Makrifatullah)

• Ma'rifatullah yang shahih dan tepat harus bersandarkan kepada dalil-dalil dan bukti-bukti kuat yang telah disiapkan Allah untuk manusia dalam berbagai bentuk, agar manusia berfikir dan menilai.
• Banyak ayat Al Quran tentang fenomena alam diakhiri dengan kalimat tanya, "Tidakkah kamu berfikir, tidakkah kamu melihat, tidakkah kamu mendengar" dan sebagainya. Pertanyaan-pertanyaan itu mengarahkan kita pada satu pandangan konkrit bahwa semua alam ini adalah milik Allah dan diatur oleh Allah SWT

A. Ad-Daliil An-Naqli (Bukti Al Quran)
• Begitu banyak dalil-dalil yang berada di dalam Al Quran menguatkan keberadaan Allah SWT sebagai tuhan Pencipta, Pemelihara, Penguasa dan Pengatur alam semesta. Dalil naqli berarti rujukan yang berasal di dalam Al Quran. Allah SWT menjadikan rasul Muhammad SAW sebagai tauladan dalam mengamalkan nilai¬nilai A1 Quran. Oleh karena itu keberadaan Allah sangatlah kuat dengan merujuk kepada Quran dan Sunah.

Dalil
• Q. 6:19.

Katakanlah: "Siapakah yang lebih kuat persaksiannya?" Katakanlah: "Allah. Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. Dan Al Quran ini diwahyukan kepadaku supaya dengannya aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang¬orang yang sampai A1 Quran (kepadanya). Apakah sesungguhnya kamu mengakui bahwa ada tuhan-tuhan yang lain di samping Allah?" Katakanlah: "Aku tidak mengakui". Katakanlah: "Sesungguhnya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allah) ".
• Hadits. Dari Qatadah berkata Rasulullah SAW bersabda, "Sampaikanlah informasi dari Allah. Barangsiapa yang menerima sebuah ayat dari kitab Allah, berarti perintah Allah telah sampai kepadanya."

B. Ad-Daliil Al-`Aqli (Bukti Rasional)
• Selain dikuatkan oleh dalil naqli yang berasal dari Quran maka wujud Allah dapat dibuktikan melalui pendekatan akal atau rasional. Beberapa ayat Al Quran juga memberikan suatu isyarat tentang rasionalitas keberadaan Allah SWT Kejadian langit, bumi dan pertukaran siang malam menjadi bukti bagi orang yang berakal. Begitu pula dengan isyarat-isyarat lainnya yang ada di dalam Al Quran seperti ciptaan-ciptaan Allah di bumi dan di langit serta kehebatan-kehebatan yang Allah miliki. Semuanya itu dapat diterima secara rasional. Selain terdapatnya isyarat di dalam Al Quran tentang keberadaan Allah maka buktipun menunjukkan di alam semesta.

Dalil
• Q. 3:190.

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.
• Prof. Harshell, seorang ahli Ilmu Falak bangsa Inggris berkata, "Setiap bidang ilmu pengetahuan itu makin meluas, maka semakin bertambah pulalah bukti¬- bukti yang memastikan dan lebih mengokohkan perihal adanya zat yang Maha Menciptakan, juga Maha Dahulu yang tidak ada batas untuk kekuasanNya dan pula tidak akan ada habisnya yakni kekal selama-lamanya.
• Dr. Wets, seorang ahli kimia bangsa Prancis berkata, "Jikalau pada suatu ketika aku merasa bahwa keimananku kepada Allah agaknya kurang mantap dan agak bergoncang, maka segeralah aku menujukan arah perhatianku kepada ilmu pengetahuan agar keimanan itu kembali kokoh dan kuat senantiasa.

C. Ad-Daliil AI-Fithri (Bukti Fitrah)
• Keberadaan Allah juga diakui secara fitrah oleh setiap manusia khususnya pengakuan Allah sebagai Rabb Pencipta alam semesta. Had nurani manusia yang cenderung kepada kebaikan dan kebenaran dapat mengarahkan individu untuk mengakui keberadaan Allah SWT

Dalil
• Q. 7:172.

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)".
• Hadits. Dari Anas bin Malik RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Pada hari kiamat dikatakan kepada seorang penghuni neraka, "Bagaimana jika kamu memiliki sesuatu di bumi, apakah kamu akan menebus diri dengannya?" Orang itu menjawab, "Ya" Allah berfirman, "Aku menghendaki darimu sesuatu yang lebih ringan daripada tebusan itu. Aku telah mengambil janji dari mu ketika berada dalam sulbi Adam agar kamu jangan menyekutukan Aku dengan apapun, lalu kamu menolak dan kamu menyekutukan Aku" (HR Ahmad).

4. Ats-Tsamrah (Hasil) Ziyaadah Al-Iimaan Wa At-Taqwa (Meningkatkan Iman dan Takwa)
• Apabila kita betul-betul mengenal Allah dengan dalil-dalil yang kuat, maka hubungan kita dengan Allah menjadi lebih akrab. Apabila kita dekat dengan Allah, Allah lebih dekat kepada kita.
• Setiap ayat Allah (qauliah maupun kauniah) akan menjadi bahan berfikir dan penambah keimanan serta ketakwaan. Dari sini akan menghasilkan hamba yang merdeka, tenang, penuh keberkatan dan kehidupan yang baik. Surga adalah tempat abadi yang telah dijanjikan oleh Allah bagi yang telah diridhaiNya.
• Hasil dari pengenalan kepada Allah adalah bertambahnya iman dan takwa sehingga mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Di antara kebahagiaan dunia adalah dapat memberikan ketenangan, memberikan keamanan, mendapatkan kebebasan, memperoleh keberkahan, menjadi pemimpin dunia, dan mendapatkan kehidupan yang baik. Manakala kebaikan di akhirat kita akan dimasukkan ke dalam surga dan mendapatkan keridhaan dari Allah.

A. Al-Hurriyah (Kebebasan)
• Mengenal Allah berarti menyerahkan dirinya dan semua urusannya kepada Allah. Dengan mengenal Allah akan timbul keyakinan kepada takdir dan menjadikan diri kita hanya bergantung kepada sang Pencipta saja. Dengan demikian kita menjadi bebas dari segala tuntutan hawa nafsu yang dapat membelenggu diri kita dan juga lepas dari segala ikatan yang membuat kita sangat bergantung dan menjadi tidak aman.
• Mengenal Allah menjadikan diri kita aman karena hanya kepada Allah saja kita bergantung. Keimanan tanpa mencampuradukkan keyakinan dengan yang lain membuat did kita bebas dari belenggu keduniaan sehingga merasakan kebebasan dari segala sesuatu yang tidak perlu dipertuhankan dan mempertuhankan hanya kepada Allah saja.

Dalil
• Q. 6:82.

Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.
• Hadits. Al-Bukhari meriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud dia berkata, "Tatkala ayat dan mereka tidak mencampurkan keimanannya dengan kezaliman," maka para sahabat bertanya, "Kapankah kita tidak menzalimi diri ?" maka diturunkanlah ayat, "Sesungguhnya Syirik itu benar-benar merupakan kezaliman yang besar."

B. Ath-Thumamiinah (Memberikan Ketenangan)
• Mengenal Allah akan menuntut kita untuk ingat kepada-Nya melalui dzikir dan menjalankan ibadah. Ketenangan akan diperoleh dengan mengingatNya. Allah SWT berfirman tentang orang-orang yang beriman akan mendapatkan ketentraman hati.
• Bahkan dalam surat yang lain disebutkan bahwa hanya dengan mengenal Allah, hati menjadi tenang. Cara lain selain mengingat Allah, hati belum tentu tenang dan tenteram. Dengan demikian kepentingan kita mengenal Allah adalah untuk kepentingan kita sendiri.

Dalil
• Q. 13:28.

Orang-orang yang beriman dan had mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.

C. Al-Barakaat (Keberkahan)

• Allah akan melimpahkan keberkahan kepada manusia yang beriman dan bertakwa, ini merupakan janji Allah. Iman dan takwa hanya diperoleh dari pengenalan dan pemahaman kita kepada Allah dan kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dalil
• Q. 7:96.

Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.

D. Al-Hayaah Ath-Thayyibah (Kehidupan yang Baik)
• Kehidupan yang baik untuk diukur dari materi. Banyak mereka yang mempunyai kecukupan dan kelebihan materi tetapi tidak mendapatkan kehidupan yang baik. Hidup mereka susah, tidak tenang, tidak tenteram, gelisah dan merasakan kekurangan terus menerus.
• Kehidupan yang baik adalah kehidupan yang tenang walaupun tidak mempunyai kecukupan materi, kita mempunyai kedamaian hati. Dapat mengatasi berbagai masalah kehidupan manusia dan dunia dengan iman dan amal saleh.

Dalil
• Q. 16:97.

Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik lelaki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
• Hadits. Imam Ahmad meriwayatkan dari Anas bin Malik, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Allah tidak menzalimi suatu kebaikan bagi seorang mukmin. Kebaikan itu diberikan kepadanya di dunia dan diberikan pula pahalanya di akhirat. Adapun orang kafir, maka dia diberi makan di dunia karena aneka kebaikannya, sehingga apabila dia telah tiba di akhirat, maka tiada satu kebaikan pun yang membuahkan pahala" (HR Muslim).

E. Al-Jannah (Surga)
• Kepentingan mengenal Allah juga akan mengantarkan kita ke surga. Mengimani Allah mesti diikuti dengan melaksanakan amal saleh. Misalnya kita telah mengenal Allah tentang berbagai kebaikanNya yang diberikan kepada manusia seperti rezeki, kesehatan, kehidupan, anak, pekerjaan, makan, minum dan banyak lagi kebaikan Allah lainnya. Dengan mengenal kebaikan Allah maka sangat tidak wajar kita tidak berterima kasih dan tidak bersyukur kepada Allah, oleh karena itu rasa syukur kita perlu diwujudkan dalam amal saleh dan ibadah.
• Dengan amal saleh dan ibadah maka kita akan masuk surga sebagai bagian dari kehidupan di akhirat kelak nanti.

Dalil
• Q. 10:25-26.

Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam).


Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya. Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya.
• Hadits. Dari jabir bin Abdillah RA dia berkata , "Suatu ketika Rasulullah SAW datang kepada kami, beliau bersabda, "Aku bermimpi seolah-olah malaikat Jibril di dekat kepalaku dan Mika'il di dekat kakiku. Yang satu berkata kepada yang lain, "Buatlah perumpamaan untuknya! Malaikat yang satu lagi berkata,"Dengarlah dengan pendengaran telingamu dan pahamilah dengan Pemahaman hatimu. Sesungguhnya perumpamaan kamu dan umatmu adalah seperti seorang raja yang membangun wilayah. Kemudian dia mendirikan rumah di sana lalu menyelenggarakan perjamuan. Kemudian dia mengirim seorang utusan untuk mengundang khalayak ke perjamuannya. Maka di antara mereka ada yang memenuhi seruan itu, dan ada yang tidak. Raja itu adalah Allah. Wilayah itu adalah Islam. Rumah itu adalah surga. Dan utusan itu adalah kamu, hai Muhammad. Baraag siapa yan, memenuhi seruanmu maka dia masuk Islam. Barangsiapa yang masuk Islam maka dia masuk surga. Dan barangsiapa yang masuk surga maka dia akan memakan hidangannya' (HR Ibnu Jarir).

E Mardhaatillaah (Keridhaan Allah)
• Allah SWT akan ridha kepada kita apabila kita ridha menjalankan semua perintahNya. Hanya individu yang kenal Allah saja yang akan ridha menjalankan semua perintahNya. Dengan demikian balasan dari Allah kepada yang ridha kepadaNya adalah keridhaan Allah seperti memasukkan kita ke dalam surga yang segala kenikmatan hidup ada di dalamnya.

Dalil
• Q. 98:8.

Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga Adn yang mengailir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang-orang yang takut kepada Tuhannya.
• Hadits. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Maukah aku beritahukan kepadamu tentang makhluk yang paling baik?" Mereka menjawab, "Tentu saja, ya Rasulullah!” Rasululullah kemudian berkata, "Adalah seseorang yang memegang tali kekang kudanya untuk dipacu di jalan Allah; setiap kali terdengar suara teriakan musuh, dia segera duduk di atasnya. Maukah aku beritahukan lagi siapakah makhluk yang paling baik?" Mereka mengatakan, "Tentu saja, ya Rasulullah." Rasulullah bersabda, "Seseorang yang berada di tengah-tengah kambing gembalaannya, namun dia mengerjakan shalat dan menunaikan zakat. Dan maukah aku beritahukan kepada kalian makhluk yang paling buruk?" Mereka menjawab, "Tentu saja, ya Rasulullah!" Kata Rasulullah SAW, "Yaitu seseorang yang diminta untuk kepentingan agama Allah, namun dia tidak mau memberikannya" (HR Ahmad).

Ringkasan Dalil

• Kepentingan ma'rifatullaah (Q. 47:19, 3:18, 22:72-73, 39:67)
• Tema pembicaraan ma'rifatulIaah - Allah Rabbul Alamin (Q.13:16,6:12,19,2 7:59, 24:35, 2:255)
• Didukung daiil yang kuat:
• Naqli (Q. 6:19)
• Aqli (Q. 3:190)
• Fitri (Q. 7:172, 75:14-25)
• Dapat menghasilkan peningkatan iman dan takwa
• Kemerdekaan (Q. 6:82)
• Ketenangan (Q. 13:28)
• Berkah (Q. 7:96)
• Kehidupan yang baik (Q. 16:97)
• Surga (Q. 10:25-26)
• Mardhatillaah (Q. 98:9)

keutamaan Ilmu Dari pada Harta



sepuluh orang kaum Khawarij mendatangi Khalifah ke-IV, Ali bin Abi Thalib Ra. Mereka mendatangi Khalifah karena ingin menanyakan sesuatu, di samping rasa iri terhadap kepandaian khalifah, baik dalam ilmu agama maupun lainnya. Rasuluilah Saw pernah bersabda: "Aku ini kotanya ilmu pengetahuan, dan Ali adalah sebagai pintunya."
Sesampainya mereka dihadapan Khalifah Ali, mereka diterima dengan ramah, dan Khalifah menganggap mereka sebagai tamu terhormat.
Salah seorang dari mereka membuka pertanyaan kepada Khalifah Ali: "Wahai Ali, kami adalah sepuluh orang yang diutus oleh kaum kami untuk mengajukan pertanyaan kepadamu, dan kami akan bergiliran bertanya kepadamu. Dan jawabanmu nantinya akan kami bawa pulang kepada kaum kami."

Khalifah Ali menjawab: "Baiklah kalau demikian. Dan apa yang akan kalian tanyakan padaku?"
"Wahai Ali, manakah yang lebih mulia, ilmu pegetahuan atau harta benda, dan terangkan pula sebab-sebabnya?" tanya orang pertama.
"Ilmu pengetahuan itu adalah warisan para nabi, sedangkan harta kekayaaan adalah warisan Qarun, Syadad dan lain-lain. Oleh karena itu, ilmu pengetahuan lebih mulia daipada harta benda," jawab Khalifah Ali.
Kemudian orang kedua memberikan pertanyaan: "Manakah yang lebih mulia ilmu pengetahuan atau harta benda, dan jelaskan sebab-sebabnya?"

"Ilmu lebih mulia daripada harta, karena ilmulah yang menjaga dan memelihara pemiliknya, sedangkan harta yang empunyalah yang memelihara dan menjaganya," jawab Khalifah Ali.
Setelah orang pertama dan kedua selesai dijawab oleh Khalifah Ali, kemudian orang ketiga, keempat, kelima, hingga orang kesepuluh mengajukan pertanyaan yang sama seperti yang diajukan oleh orang pertama dan kedua.
Kepada penanya ketiga khalifah menjawab: "Ilmu lebih mulia daripada harta, karena orang yang berilmu banyak sahabatnya, sedangkan orang yang banyak hartanya lebih banyak musuhnya."

Kepada penanya keempat khalifah menjawab: "Ilmu lebih mulia daripada harta, karena ilmu bila disebarkan atau diajarkan akan bertambah sedangkan harta kalau diberikan kepada orang lain akan berkurang."
Kepada penanya kelima khalifah menjawab: "Ilmu lebih mulia daripada harta, karena ilmu tidak dapat dicuri, sedangkan harta benda mudah dicuri dan dapat lenyap."
Kepada penanya keenam khalifah menjawab: "Ilmu lebih mulia daripada harta, karena ilmu tidak bisa binasa, sedangkan harta kekayaan dapat lenyap dan habis karena masa dan usia."

Kepada penanya ketujuh khalifah menjawab: "Ilmu lebih mulia daripada harta, karena ilmu tidak ada batasnya, sedangkan harta benda ada batasnya dan dapat dihitung jumlahnya."
Kepada penanya kedelapan khalifah menjawab: "Ilmu lebih mulia daripada harta, karena ilmu memberi dan memancarkan sinar kebaikan, menjernihkan pikiran dan hati serta menenangkan jiwa, sedangkan harta kekayaan pada umumnya dapat menggelapkan jiwa dan hati pemiliknya."
Kepada penanya kesembilan khalifah menjawab: "Ilmu lebih mulia daripada harta, karena orang yang berilmu mencintai kebajikan dan sebutannya mulia seperti si 'Alim, dan sebutan mulia lainnya. Sedangkan, orang yang berharta bisa melarat dan lebih cenderung kepada sifat-sifat kikir dan bakhil."

Dan kepada penanya kesepuluh khalifah menjawab: "Ilmu lebih mulia dan lebih utama daripada harta kekayaan, karena orang yang berilmu lebih mendorong untuk mencintai Allah. Sedangkan harta benda dapat membangkitkan rasa sombong, congkak dan takabur."
Seusai mendengarkan jawaban Khalifah Ali yang begitu cemerlang, kesepuluh orang kaum Khawarij itu berdecak kagum, karena satu pertanyaan dapat dijawab dengan sepuluh jawaban. Kemudian, mereka kembali kepada kaumnya dengan rasa puas, dan bertambah yakin bahwa Khalifah Ali benar-benar sebagai pintu gerbangnya ilmu.